Festival Indonesia Digelar Pertama di Australia Selatan
BRISBANE, MINGGU - Untuk kali pertama Institut Australia-Indonesia (AIA) bersama kelompok masyarakat Indonesia di Australia, galeri seni dan lembaga pendidikan tinggi menggelar Festival Indonesia (Indofest) di Adelaide Australia.
Acara puncak Indofest yang ditujukan memperkenalkan Indonesia kepada masyarakat kota di negara bagian Australia Selatan itu berlangsung Minggu (13/4). Sekretaris III Penerangan KBRI Canberra, Basriana Basrul, Duta Besar RI untuk Australia dan Vanuatu, TM Hamzah Thayeb, membuka acara puncak Indofest yang berlangsung di kawasan taman kota, Rymill Park, ini dibuka sekitar pukul 11.00 waktu Adelaide.
Hadir sejumlah pejabat setempat, di antaranya Gubernur Australia Selatan, Kevin John Scarce, yang juga Ketua Komisi Urusan Multi Kultural dan Etnisitas negara bagian itu, Walikota Adelaide, Michael Harbison, dan Konsul Kehormatan RI di Adelaide, Deane Edgecombe.
Basriana Basrul juga mengatakan, di taman kota seluas 14,5 hektar yang mengabadikan nama mantan walikota Adelaide, Sir Arthur Campbell Rymill (1950-1954), itu, para pengunjung disuguhi aneka pertunjukan seni budaya tradisional dan kontemporer Indonesia.Para pengunjung juga dimanjakan dengan bazar makanan Nusantara yang diikuti oleh sedikitnya 12 gerai yang menyajikan menu masakan khas Sumatera, Bali, Nusa Tenggara, Sulawesi, dan Jawa, serta pameran artefak dan kerajinan tangan seperti batik, kain songket dan seni lukis, katanya.
Melalui Indofest itu, diharapkan semakin banyak warga Australia yang mengenal seni budaya, musik, sejarah dan makanan Indonesia, katanya.
Dengan semakin berkembangnya pengetahuan publik di negara bagian Australia Selatan itu, diharapkan semakin tumbuh pula semangat dan ketertarikan kaum muda mereka untuk mempelajari bahasa dan budaya Indonesia, katanya.
"Tujuan akhir dari semua ini adalah tumbuhnya pemahaman yang lebih baik di tingkat masyarakat Australia mengenai Indonesia sehingga dengan demikian diharapkan memberi dampak positif bagi peningkatan hubungan kedua negara dan bangsa," kata Basriana.
Aceh hingga Bali
Sejak acara dibuka pukul 11.00 hingga berakhir sekitar pukul 16.00 waktu setempat, para pengunjung dihibur oleh tari Bali "Panyembrana", parade pakaian tradisional, serta lantunan lagu-lagu Indonesia sumbangan murid setempat.
Setelah itu, tampil pula pertunjukan seni musik Sunda oleh Dodi Darmadi dan kawan-kawan, tari Saman, Angklung, tari Gambyong Pangkur, kelompok band Garis Karawitan Quartet yang memadukan unsur musik Indonesia dan Barat, dan pencak silat.
"Juga dibangun sejumlah panggung untuk pertunjukan musik dangdut, tari Bali Kebyar Duduk, dan tari "Poco-Poco"," kata Basriana.
Indofest yang baru pertama kali diselenggarakan oleh AIA bersama masyarakat Indonesia di Australia , galeri seni dan lembaga pendidikan tinggi di Adelaide itu tidak berhenti pada acara puncak di Rymill Park saja.Serangkaian kegiatan lainnya juga diselenggarakan hingga 15 April seperti pameran lukisan dan diskusi akademis tentang kilas balik 10 tahun Reformasi. Sejumlah lukisan karya perupa Indonesia, Moelyono, dipamerkan di Museum Seni Universitas Flinders.Selain itu juga digelar diskusi tentang 10 tahun reformasi yang diselenggarakan Pusat Kajian Asia Universitas Flinders dengan menampilkan pembicara utama pakar Sosiologi dari Universitas Nasional Singapura, Vedi Hadiz. WIPSumber : Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar